Selasa, April 17, 2012

Proposal Hidupku

ketika terbentuk visi masa depan, apa yang kamu lakukan tinggal menyusun misi agar visi itu berjalan sesuai apa yang kamu mau. Lakukan misi itu dalam keseharian agar visimu bukan hanya sekedar bayang-bayang semu

Tuhan, ini visi saya, Luthfian Noor Hidayat

Identifikasi sifat
Kelebihan terbaik yang saya miliki adalah
  • ketenangan dalam hal apapun. Saya bersyukur mempunyai sifat santai ini, sifat tidak gampang panik dan yakin kalau jalan terbaik itu dapat dipikirkan kalau tetap tenang.
  • Kemudahan dalam bergaul
  • Mampu belajar secara otodidak dalam hal yang kurang bisa dipelajari
  • Kontrol mood yang cukup baik
Kekurangan yang harus saya hilangkan :
  • malas berlebihan
  • suka telat
  • lebih suka bersantai daripada bekerja
  • kurang peduli sekitar
 dengan beberapa hal itu, saya ingin meningkatkan sifat
  • visioner, mampu melihat kondisi dan situasi sekarang dan menerawang kemungkinan masa depan
  • disiplin
  • terus meningkatkan kontrol emosi
  • kemampuan menganalisa dan mengambil resiko yang lebih baik
  • kemampuan meerenung dan berbuat lebih baik seiap hari, secara terus menerus
Cita-cita
jangka pendek
2012. Saya akan lulus kampus ini tahun ini, mencari pengalaman kerja dan terus menambah pergaulan. Selain itu, saat Idul Fitri saya ingin melakukan bakti sosial bersama keluarga besar saya

jangka menengah
Saya akan menikah di umur 29 tahun, sebelumnya tepat saat berumur 27 tahun saya menerima beasiswa luar negeri dalam bidang manajemen di Belanda, kiblat ilmu manajemen

jangka panjang
Saya akan mencapai puncak karier dalam bidang manajemen pada umur 40 tahun. Saya menjadi spesialis manajemen pengendalian internal berbasis IT, yang saya yakin akan populer saat saya berumur tersebut.
oleh karena itu saya akan mendalami bidang manajemen dan memahami bidang IT, mengombinasikan keduanya agar satu sinergi dalam pengendalian internal.
Saya ingin membuka yayasan musik tradisional dipadu musik modern agar budaya Indonesia masih bisa dinikmati sejalan perkembangan jaman

Ya Allah, inilah visiku, tuntun aku di setiap langkah yang ku pilih agar aku mampu mewujudkan cita-cita ini. Bimbing aku agar jalan yang kupilih sesuai dengan Agama-Mu, Beri aku hidayah-Mu dalam setiap kegiatan yang kutempuh, agar aku kembali pada-Mu sebagai manusia yang baik. Amin Ya Rabbal Alamin

Sabtu, April 07, 2012

Sebuah cerita tentang nama

Luthfian Noor Hidayat. Sebuah nama yang diberikan orang tua saya ketika lahir, 23 Juli 1991. Saya adalah anak kedua dari 4 bersaudara laki-laki. Boor Hidayat adalah nama wajib dalam setiap nama anak, yang merupakan gabungan nama orang tua saya.
Saya selalu bersyukur keluarga saya merupakan tipe keluarga yang asyik. Quality time yang cukup, gaya hidup sederhana dan humoris, serta kondisi yang kondusif benar-benar menyenangkan. A sweet place to stay, right?
mengutip tes psikologi yang pernah saya ikuti untuk mengetahui kepribadian saya waktu awal sma, saya orang sederhana, humoris, nyeleneh namun masih dalam tahap tidak melampaui batasan agama. Tipe mahasiswa yang selalu santai dan kurang visioner dalam bertindak. Punya ide tapi jarang dijalankan. yah, karena itulah kita disebut manusia kan?
Santai, atau lebih tepatnya terlalu santai, adalah salah satu sifat seperti pisau bermata dua. Satu sisi itu membuat saya tenang dalam kondisi apapun, di sisi lain itu yang jarang membuat saya berpikir antisipatif dan inovatif
Passion saya di bidang musik. Baik tradisional maupun modern, sama-sama asik. Salah satu yang saya ingat saat saya, SMA dulu bermain musik modern diiringi alunan musik tradisional. Ketukan drum, petikan gitar elektrik, betotan bass dipadu suara alat-alat karawitan (musik tradisional Jawa), diharmonisasikan sedemikian rupa, membuat alunan nada yang sampai sekarang saya syukuri pernah mendengarnya.
sebagai penutup, saya share sedikit omongan dari Ibunda tercinta saya
"Tiap orang punya passion yang berbeda, kalo memang kamu pingin dan kamu nia, terus gali passionmu itu"
Get what you wanna do,fellas!

Sabtu, Januari 28, 2012

belajar dari pemanasan

kalo kamu sering olahraga, sebelum kamu terjun langsung ke lapangan, kamu disarankan melakukan PEMANASAN. Sedikit gerakan kecil untuk memanaskan tubuh, agar siap berolahraga dengan sempurna.

Hal yang simpel, namun kadang sering terlupakan. Entah mungkin karena terlalu bernafsu untuk segera terjun ke lapangan.
Dan kamu pasti merasakan efeknya. PEMANASAN yang baik seringkali berujung pada performa yang baik. Sebaliknya, jangan salahkan tubuh ketika cedera menghampiri kamu, kalau kamu sendiri tidak sadar pentingnya PEMANASAN.
begitu juga dengan apa yang akan kamu lalu di hidup. Kamu tidak tau apa yang akan kamu hadapi nanti. Kamu tidak tau akan terjun ke "lapangan" seperti apa. Kita tidak akan pernah tau masa depan.
Tapi, kita bisa melakukan PEMANASAN sebelum menghadapi itu semua. Persiapkan diri menjadi yang terbaik dari sekarang. Apapun yang terjadi nanti, kamu dalam kondisi terbaik untuk menyongsongnya.
memang benar takkan ada manusia yang sempurna, namun, tidak ada salahnya mengejar kesempurnaan hidup, fellas :)

Jumat, Desember 23, 2011

berhenti sejenak part II

Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya: "Seberapa berat menurut anda kira segelas air ini?"
Para mahasiswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr. jawaban yang terlalu ilmiah
"Ini bukanlah masalah berat absolutnya,tapi tergantung berapa lama anda memegangnya." kata Covey. "Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat."
"Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya." lanjut Covey.
"Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenaksebelum mengangkatnya lagi".
yah, sebuah logika sederhana, namun sarat makna. Beban yang dicontohkan merupakan hal simpel, namun dapat menggambarkan arti penting istirahat. KIta bisa bekerja seoptimal mungkin, namun tetap ingat tubuh juga butuh istirahat.
saat kamu pulang dari rutinitas, tinggalkan semua beban, istirahat sejenak untuk kemudian melanjutkan apa yang seharusnya kamu lakukan esok hari.

Jumat, Desember 09, 2011

berhenti sejenak

     pulang kuliah menjelang senja, tentu kondisi fisik sudah tidak asik untuk beraktifitas. Pilihan untuk segera balik ke kosan menjadi prioritas.
     sampai di rumah, hidupkan komputer, dan seperti generasi muda umumnya, mengaktifkan social media yang saya punya, dilanjutkan membersihkan diri.
      tweet pertama yang saya baca ditulis oleh seniman eksentrik @sudjiwotedjo, 'kenapa aku suka senja?karena saat itulah saat merenung paling indah'.
    senja, proses transisi terang menuju gelap ini memang memiliki keindahan tersendiri. Cahaya kemerahan yang sedikit demi sedikit pudar menjadi gelap di ufuk barat jelas menimbulkan sensasi tertentu bagi indera mata yang melihatnya, dan menjadi penutup hari yang sempurna yang diciptakan Tuhan.
    sempatkanlah menikmati setiap senja, sembari menatap kembali apa yang telah kamu lakukan seharian ini, mengutip kata guru SMA saya, 'karena hanya orang baik yang mampu merenung dan menyelami dirinya sendiri agar lebih berkembang'
get your better life!

Senin, Desember 05, 2011

stand up for your life!

coba rusak jaring laba-laba, tunggu beberapa waktu dan tercipta jaring laba-laba baru yang lebih kuat
coba rusak sarang lebah, sebagian dari mereka akan coba mengejarmu, melampiaskan emosi dengan sengatan yang dimiliki, kemudian mati. Yang lain akan sibuk membuat rumah baru mereka.
coba rusak sarang semut, mereka cuek dengan apa yag telah kamu lakukan dan memilih membuat sarang semut baru, di lokasi baru.
lihat ketiga makhluk yang bahkan tidak lebih besar dari ibu jarimu, ketika sesuatu yang bagi mereka sangat berharga dihancurkan, mereka memilih bangkit dan membuat yang lebih baik. Tanpa ngedumel, tanpa bacot, tanpa mengeluh.
lihat lebah yang saya sebut melampiaskan emosi dengan menyengat. mereka mungkin puas menancapkan racun, namun mati sia-sia.
saat kamu menghadapi masalah yang mungkin itu terberat buatmu, ingat ilmu yang diberi makhluk-makhluk ini. terima kenyataan dan bangkit! terima kenyataan saat ini, tanpa mengeluh dan segera bangkit untuk membuat semuanya lebih baik. percayalah, kamu pasti dibekali kemampuan survival terbaik dari Tuhan saat dilahirkan, untuk bertahan dari masalah-masalahmu. Bukan melampiaskan emosi dan akhirnya mati sia-sia seperti lebah penyengat.
didedikasikan untuk penyanyi idola saya, Kurt Donald Cobain

Sabtu, Desember 03, 2011

sajak frontal

kutipan makna hidup, disadur dari facebook teman :
Takdir itu seperti Perkosaan, jika tidak sanggup melawan, cobalah untuk menikmati
Pendidikan itu seperti Main Perempuan, diperlukan uang dan kerjakeras.
Kepercayaan itu seperti Keperawanan, sekali hilang, maka hilang selamanya.
Sukses itu seperti Onani, hanya tanganmulah yg dapat meraihnya.
Gaji itu seperti Menstruasi, hanya datang sebulan sekali dan bertahan cuma 6 sampai 7 hari

Senin, November 28, 2011

inspiraton word from my grandparents

     Memasuki blog ini, terlihat di bawah judul blog tulisan diberi hidup sekali, kenapa tidak dinikmati?. Sebuah kalimat yang saya dapat dari obrolan dengan almarhumah nenek saya dua tahun yang lalu, tepat setelah perjalanan pertama dari jakarta ke malang menggunakan kereta ekonomi yang memang selalu menguras tenaga.
      Begitu datang, saya melihat beliau asyik menenun sebuah sweater. Hobi yang selalu dilakukan beliau bila waktu senggang. Saya ucapkan salam, disambut senyuman hangat dan kalimat sapa ramah.
mengambil kursi terdekat, saya langsung duduk di sebelahnya. cerita pertama yang saya bawakan pada beliau, fakta bahwa kondisi cuaca di jakarta berbeda jauh dengan kondisi kampung halaman saya. Terbiasa hidup di kota dengan udara dingin, jelas membuat jakarta bukan kota favorit saya.
      Beliau tersenyum, mendekatkan tubuhnya, dan memberikan jawaban yang selalu saya ingat dari beliau, "kamu diberi hidup sekali, kenapa tidak dinikmati?". singkat, namun sarat makna.
      Pemikiran sederhana yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Logis, kenyataan bahwa kita hanya hidup sekali pasti membuat kita dihadapkan pada 2 pilihan : nikmati atau lewati tanpa kamu sempat menikmatinya.
       Nikmati, kamu nikmati proses yang kamu lakukan tanpa mengeluh, selalu mencari sisi positif dari kegiatan yang kamu lakukan, asalkan tidak menyimpang dari  agama yang kamu yakini.
      Lewati begitu saja, kamu tanpa sadar hidup hanya untuk menghabiskan hari demi hari sampai datang masa kamu harus kembali pada bentuk asalmu.
       Apapun yang kamu lakukan, bersyukurlah kamu masih bisa melakukannya, dan nikmatilah, karena lebih baik menyalakan satu lilin daripada mengutuk kegelapan tanpa melakukan apapun

Selasa, Juni 21, 2011

teng-teng crit

      Sebuah kata yang saya dapat dari pemuda-pemuda mabuk yang kebetulan singgah di warung kopi langganan saya.
       Teng-teng crit, kepanjangan dari "tengok-tengok crito", diterjemahkan bebas dalam bahasa Indonesia berarti nongkrong / silaturahmi dan saling bertukar cerita. Saling berbagi kisah kehidupan masing-masing, tertawa bersama melepas kepenatan, menambah silaturahmi dengan berkenalan.
         Hal simple memang, tapi di tengah kehidupan modern dengan teknologi maju, orang jadi jarang berkumpul bersama. cukup dengan teknologi yang tersedia. Ditambah adanya media social networks, orang cenderung berbagi kisah lewat media tersebut.
      Sebuah tagline yang pernah saya baca, "media sosial membuat yang jauh menjadi dekat, tapi menjauhkan yang dekat". kamu lihat fakta yang terjadi, orang-orang terkadang sibuk bermain dengan dunia maya dibandingkan bersosialisasi bersama teman-teman, di SEKELILINGNYA. sebuah kenistaan di balik kemajuan teknologi.
        isi hidup kamu dengan TENG-TENG CRIT, nongkronglah bersama temanmu, bersilaturahmi ke rumahnya, nikmati waktu nongkrongmu dengan berbagi cerita.
get a real life and  live your life, fellas!